Home » » Pendidikan Islam bag. 1

Pendidikan Islam bag. 1

Garis besar pendidikan dalam Islam
Oleh
Ustadz Kholid Syamhudi


Pendidikan memiliki peran sangat penting dan menentukan dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan peradaban manusia, khususnya dalam membina manusia dan membebaskannya dari kebodohan, kegelapan, dan kesesatan. Rasulullah n diutus untuk mendidik manusia agar menjadi makhluk yang berakhlak mulia dan terlepas dari kesesatan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ



"Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." [al-Baqarah/2:151].

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". [Ali Imran/3:64].

Demikianlah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membina dan mendidik para sahabatnya sehingga mereka menjadi generasi terbaik. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

"Sebaik-baiknya manusia adalah generasiku kemudian generasi setelah mereka, kemudian generasi setelah mereka". [HR al-Bukhâri, 5/191, dan Muslim no. 2533].

Mereka menjadi manusia terbaik di bawah pembinaan pendidik terbaik, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga Mu'âwiyah bin al-Hakam Radhiyallahu 'anhu mengungkapkan kekagumannya terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam ungkapannya yang indah:

مَا رَأَيْتُ مُعَلِّمًا قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيمًا مِنْهُ رواه مسلم

"Aku tidak akan melihat seorang pendidik sebelum dan sesudahnya yang lebih baik darinya". [HR Muslim no. 836].

Sebagai teladan yang baik, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk mencontoh dan mengikutinya:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". [al-Ahzab/33:21].

Juga dalam ayat yang lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung". [al-Qalam/68:4].

Oleh karena itu, semestinya menjadikan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai rujukan dalam pendidikan dan pembinaan kehidupan seluruh manusia. Sufyân bin 'Uyainah al-Makki rahimahullah menyatakan: "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah standar terbesar. Segala sesuatu (harus) ditimbang berdasarkan akhlak, sirah dan petunjuk beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Semua yang sesuai dengannya, itulah kebenaran; dan yang menyelisihinya, itulah kebatilan".[1]